Diamdiam Aku Mencintai Kening, dan Memutuskan untuk Hidup dalam Kepala (Puisi-Puisi Syahrir Baso Pajalesang)
![]() |
sumber: www.wallpaperbetter.com |
Ihwal Kopi dan Dunia dalam Gelas
Berpesan kopi dalam adukan katakata
Yang lepas dari ikatannya
“aku adalah kemarin yang singgah di matamu.
Diamdiam aku mencintai kening,
Dan memutuskan untuk hidup dalam kepala.”
Selepas magrib, kanakkanak tak lagi berkejaran
Dalam buku gambar yang Uwwaq hadiahkan untuk
Daeng Makkurung.
Seruput pergi meninggalkan aroma pesing
Kata berenang lincah dalam kelebat luka
Sendok, gelas, alas, aku dan kenangan
:kami tidur bersama, semalam.
Adakah lenganmu masih baja
Memeluk bayang masa lalu?
_aku menagih.
*
Patiwareq, Pajung dan Selendang Warna Kuning
Sebelum matahari membuka jendela,
Patiwareq dan sepuluh artileri
Memaksa musuh menyerah tanpa syarat
Kibasan daun nipa, air nira dan sejumput sagu
Mengisi kantong yang kau sembunyikan
Dalam ketiak.
Demikian, kau memutuskan tinggal dalam ingatan lusuh
Tanpa sengaja kau pungut di jejer toko serba ada.
Di sana, wajah adalah etalase masa lalu
Lenganmu kerap berderit
Lelah memayungi khalayak
Tanpa jeda: hujan yang rejam.
Gigilku terdiam dalam deret tinta yang membasuh kening
:bilik hari depan
Aku adalah Pajung yang ingin kau genggam
Bersama dayang yang tak lagi kuning,
Kau berdendang lagu lalu
Kemudian hari tenggelam di televisi.
“Ibu, di mana kau simpan Palopo?”
*
Secarik Senyum Terkubur di Libukkang
Adalah inginmu yang kerap membangun masa depan
di dadaku
Sementara tanganku, _harap yang lelah
menjaga tiangtiang Phinisi di selasar Libukkang_
Pasi disayat rindu yang debu.
Kemana arah angin meniup kenang dalam kening?
Janganjangan ia telah terkubur bersama sampan patah,
layar warnawarni dan kompas penunjuk arah pulang.
Bila kau telah sampai di dermaga ini, hanyutkan senyummu dalam deru ombak
Biar ikanikan yang berenang di mejamu melukiskannya kembali.
_aku selalu.
*
Syahrir Baso Pajalesang, bergiat di Forum Lingkar Pena cabang Palopo. Puisi-puisinya pernah dimuat di berbagai media dan buku antologi. Pernah diundang ke Banjarbaru' Rainy Days
Komentar
Posting Komentar